PoliTikus?
Dengan kata manisnya mereka mengumbar janji
Dipikirnya rakyat tak punya akal dan harga diri
Segepok uang receh untuk sebuah suara meraih jabatan yang hasilnya penuh kalkulasi, Allah yang lebih Mengetahui
Kekuasaan yang berpotensi terjangkit penyakit korupsi dan berbagai penyakit hati
Rakyat itu
Masih mempunyai hati nurani
Ketika tiba saatnya rakyat memberontak membuncah menumpahkan segala aspirasi sampai ketindakan yang anarkhi
Meski itu sangat tidak dibenarkan dalam dunia islami
yang penuh kedamaian sang penyejuk rohani
Kalau sudah begitu, siapa yang akan menangani segala tragedi penuh ironi nanti?
Pemimpin negeri kah? Para pejabat menteri?
atau mungkin, para wakil yang mengatasnamakan nama rakyat itu?!
Tanpa beban memberi makan keluarganya dengan sepikul uang haram, yang mengandung hak beribu anak yatim dan orang miskin
Jawabannya ada pada para pemuda penerus generasi bangsa
Untuk terus menjalani kehidupan yang bersih, taqwa
Dan tak lupa bekal iman sekuat baja
Menjalankan kewajiban Yang dijunjung
Seraya ikhlas, jujur, penuh amanah
Demi meredam tangisan ibu pertiwi
Tindakan korupsi sudah renyah terdengar sebagai sesuatu yang tak asing
Kehidupan gelap politik membuat kejahatan kerap dianggap maklum sebagai hal yang wajar?
Tidak ada komentar: