SOSMED (Social Media)


        Social media (sosmed) adalah alat atau media untuk bersosial. Pada tahun 2014 pengertian tersebut memang cocok dengan realita yang ada. Namun, sekarang agaknya social media mempunyai pengertian yang lebih multifungsi. Social media sekarang digunakan untuk berjualan atau berbisnis, media berekspresi, menyampaikan pendapat dan pembuktian pencapaian diri. Anak muda kebanyakan menggunakan instagram sedangkan ibu-ibu dan bapak-bapak lebih banyak menggunakan facebook. Sekarang muncul aplikasi tiktok yang digunakan hampir oleh semua kalangan, dari anak kecil, remaja, sampai para orangtua. Sedangkan youtube masih sebagian kalangan yang menggunakannya karena memerlukan kuota internet yang cukup besar untuk bisa mengaksesnya.

        Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari social media. Namun, social media juga mempunyai    sisi negatif yang perlu kita ketahui. Social media yang ternyata mampu memberikan efek kecanduan dapat merusak mental kita yang tidak bisa bijak dalam memanfaatkan social media. Kita ambil contoh, kata insecure yang saat ini sedang viral dan sudah menjadi kata yang lazim digunakan juga muncul berawal dari social media. Kata ini muncul berawal dari postingan seorang artis atau tokoh publik yang kehidupannya mewah, megah bagaikan sempurna. Lalu netizen indonesia yang merasa kehidupannya biasa-biasa saja menggunakan kata insecure ini untuk menggambarkan perasaan dirinya yang tidak bisa seperti artis atau tokoh publik tersebut. Kemudian trending lah kata insecure ini. Padahal kata insecure adalah kata yang negatif untuk perkembangan kesehatan mental. Kata insecure muncul karena kita membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Untuk mempunyai mental yang sehat sebaiknya kita sering menggunakan kosa kata yang bersifat positif. Kata-kata yang positif dan pikiran yang positif tentunya akan membawa pada perilaku yang positif. Sayangnya, social media yang sudah sangat melekat pada masyarakat indonesia baik twitter, facebook, instagram, tiktok dsb. lebih sering mentrendingkan kosa kata yang bersifat negatif. Postingan yang berisikan hal positif justru sedikit viewersnya. 

        Sebagian besar orang mengira mempunyai social media itu wajib dan akan menganggap aneh apabila ada orang yang tidak mempunyai social media, mereka akan dicap kudet (kurang update) atau dianggap gaptek (tidak bisa menggunakan tekhnologi yang ada). Namun, tahukan anda bahwa artis berbakat dan berkualitas Reza Rahardian sampai sekarang tidak mempunyai social media dan juga Nadiem Makarim, mantan CEO Gojek yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Indonesia juga tidak mempunyai social media selama 5 tahun terakhir ini. Jadi, bukan berarti dengan tidak mempunyai social media kita tidak bisa berkarya atau berprestasi. Kembali lagi itu bagaimana diri kita sendiri bersikap bijak dalam bermain social media karena social media bisa menjadi dua mata pisau yang berbeda secara bersamaan.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.