ORKES PUISI PART 1.0

1.Terjebak dalam tayangan memoriJantung berdetak kencangMata sayup-sayup antara ingin lelap dan tak mau terlelapBertanya pada diri sendiri 2. Sinar mentari terhalang mendungHati menggelora, tangan tak sabar menggoreskan penaMenikmati hembusan kata, menghirup aroma tintaAkankah senja menghampiri beberapa waktu lagi?3.  PAGI INIKicauan burung beraduDua ayam ikut berseruBekicot tenang didalam tempurungnyaPohon kelapa berdiri tegak dipenjuru matakuWanita cantik yang sedang memandangkuadalah anugerah indah dariMu...

Pejabat Negeri

Engkau yang dulunya mengemisEngkau yang dulunya bermuka manisMengumbar janji dengan optimisAku mengingatnya sambil tersenyum tipis        Kini kau berubah        Bermuka masam ketika duduk di kursi        Tajam ketika berdiskusi        Bukan untuk menyampaikan aspirasi,        tapi memperjuangkan ego sendiriPejabat negeri...Kumohon kau mengingat kembaliJanji dan sumpahmu yang duluDemi rakyatmu yang kau cintai tanpa palsu  ...

Negeri Ini

Rakyat tertindas oleh pemimpin yang mereka pilihBerantakan, berceceran kata-kata kotor untuk sang pejabatRakyat dan pemimpin, bagaikan musuh di negeri sendiriRakyat yang memperjuangkan sesuap nasi juga keadilanPejabat yang memperjuangkan ego dan martabatRuang diskusi dan bertukar pikiran diperlukan sangatKomunikasi bisa mempereratTapi rasanya ada kesengajaan untuk dihambat  ...

Page 1 of 3123Next
Diberdayakan oleh Blogger.